Klik Health
  • Home
  • Terkini
  • Bidik
  • Indepth
  • Herbal
  • Parenting
  • Potret
  • Cantik
  • Tips
  • Yankes
  • Farmasi
  • Home
  • Terkini
  • Bidik
  • Indepth
  • Herbal
  • Parenting
  • Potret
  • Cantik
  • Tips
  • Yankes
  • Farmasi
Klik Health
No Result
View All Result
Home Tips

Mengapa Krim Pemutih Harus Disimpan pada Suhu Dingin ? Ini Jawabannya

Penyimpanan krim pemutih harus disimpan dalam suhu dingin (<8 oC) dan wadah tertutup. Artinya sediaan krim pemutih dapat disimpan di dalam kulkas namun harus diatur suhunya (< 8 oC) dan diberi wadah khusus yang tertutup untuk krim untuk mencegah kontaminasi silang dengan bahan – bahan atau sediaan lain yang ada dalam kulkas.

27 Desember 2017
in Tips
Mengapa Krim Pemutih Harus Disimpan pada Suhu Dingin ? Ini Jawabannya
Bagikan di FacebookBagikan di Twitter

KLIKHEALTH – Krim adalah suatu sediaan farmasi yang mengandung satu atau lebih bahan obat yang terdispersi dengan baik dalam bentuk emulsi air dalam minyak (a/m) atau minyak dalam air (m/a), mengandung air tidak kurang dari 60 %. Ditujukan untuk pemakaian topikal pada kulit dan dapat juga digunakan untuk vagina dan rektal. Seperti dikutip dari farmasetika.com, kebanyakan Industri Farmasi memproduksi krim untuk sediaan topikal pada kulit karena lebih banyak diminati oleh pasien maupun dokter.

Menurut Farmakope Indonesia IV (1995), Krim adalah bentuk sediaan setengah padat mengandung satu atau lebih bahan obat terlarut atau terdispersi dalam bahan dasar yang sesuai. Istilah ini secara tradisional telah digunakan untuk sediaan setengah padat yang mempunyai konsistensi relatif cair diformulasi sebagai emulsi air dalam minyak ( a/m) atau minyak dalam air ( m/a ).

BeritaTerkait

Luthfi: Gen Z Lebih Terbuka Bahas Kesehatan Mental

Resep Praktis Merawat Anak Balita, Perhatikan 4 Hal Ini

Mulut Anda Bau, Ini Cara Menghilangkannya

Sekarang ini batasan tersebut lebih diarahkan untuk produk yang terdiri dari emulsi minyak dalam air ( m/a ) atau dispersi mikrokristal asam – asam lemak atau alkohol berantai panjang dalam air, yang dapat dicuci dengan air dan lebih ditujukan untuk penggunaan kosmetika dan estetika. Krim dapat digunakan untuk pemberian obat melalui vaginal.

Zat aktif dalam krim pemutih
1. Kojic Acid (Asam Kojic)

Kojic Acid terutama dalam bentuk ester sangat berpotensi dengan baik untuk ditambahkan ke dalam sediaan karena memiliki kestabilan yang lebih tinggi terhadap suhu penyimpanan. Kojic acid ester berasal dari esterifikasi kojic acid dari asam lemak minyak sawit terbukti aman dan berfungsi sebagai agen depigmenting yang tidak beracun dengan efek penghambatan yang memuaskan pada pembentukan melanin dan mengurangi aktivitas tirosinase. Sehingga, disarankan agar senyawa depigmenting ini digunakan dalam formulasi kosmetik dan untuk mengobati hiperpigmentasi seperti krim pemutih. Asam Kojic dianggap sebagai bahan pencerah kulit standar dan khasiatnya diakui di seluruh dunia.

2. Arbutin

Arbutin merupakan turunan hidrokinon dengan struktur molekul C12H16O7. Arbutin alami adalah metabolit sekunder yang masuk golongan glikosida fenolik. Arbutin dapat mencegah sengatan sinar matahari yang serius akibat akumulasi melanin pada jaringan subkutan yang dihasilkan jalur metabolisme tirosinase-dikatalisis. Tirosinase adalah enzim penting untuk pembentukan melanin. Efek pemutih dari arbutin dapat mengurangi aktivitas tirosinase seluler tanpa mengubah viabilitas sel. Pada formulasi sediaan kosmetik whitening kadar arbutin yang dapat digunakan ≤ 7 %.

3. Vitamin C

Vitamin C adalah obat antioksidan kuat yang bisa digunakan secara topikal dalam dermatologi untuk mengobati dan mencegah perubahan terkait dengan photoaging. Vitamin C dapat digunakan untuk pengobatan hiperpigmentasi.
Formulasi Dalam Sediaan Krim

A. Formulasi Dasar
– Fase Minyak
Bahan obat yang larut dalam minyak, yaitu bahan obat yang bersifat asam.
Contoh : asam stearat, adepslanae, paraffin liquidum, cetaceum, vaselin, setil alkohol, stearil alkohol, dan sebagainya.
– Fase Air
Bahan obat yang larut dalam air, yaitu bahan obat yang bersifat basa.
Contoh : Polietilenglikol, propilenglikol, Surfaktan (Tween, Span, Natrium Lauril Sulfat), Gliserin, dan sebagainya.

B. Formulasi Dalam Krim, terdiri dari :
– Bahan Berkhasiat
– Minyak
– Air
– Zat Pengemulsi
– Zat Pengawet
– Zat Antioksidan

Pemilihan Zat Tambahan / Eksipien dalam Krim

1. Zat Pengemulsi
Zat pengemulsi pada krim umumnya berupa surfaktan anion, kation atau nonion. Pemilihan zat pengemulsi harus disesuaikan dengan jenis dan sifat krim yang dikehendaki. Untuk tipe krim minyak dalam air ( m/a ) digunakan zat pengemulsi seperti trietanolaminil stearat dan golongan sorbitan, polisorbat, poliglikol, sabun. Untuk membuat tipe emulsi air dalam minya ( a/m ), digunakan zat pengemulsi seperti lemak bulu domba, setilalkohol, stearilalkohol, setaseum dan emulgida.

2. Zat Pengawet
Umumnya digunakan metal paraben 0,12 % hingga 0,18 % atau propel paraben 0,02 % hingga 0,05 %.
Mengapa krim pemutih sebaiknya disimpan di suhu rendah?

Krim pemutih merupakan sediaan kosmetik berupa krim yang mengandung bahan berkhasiat yang dapat mencerahkan wajah dan menghilangkan noda hitam, namun kelemahan dari bahan berkhasiat tersebut yaitu mudah terkontaminasi udara dan panas sehingga menyebabkan krim mengalami perubahan warna menjadi kecoklatan (perubahan warna dari warna pertama kita membeli).

Krim pemutih mengandung zat aktif yang apabila disimpan didalam suhu panas akan cepat rusak dan mengalami perubahan warna menjadi kecoklatan (lebih gelap). Apabila krim pemutih tersebut dibuka dari tutup kemasan maka akan terkena udara yang dapat memberikan kontaminasi bakteri pada sediaan. Pada keadaan tersebut, zat aktif akan terpengaruh sehingga dengan menaruh krim pemutih pada suhu dingin ( < 8 oC) dan tertutup akan menahan bakteri yang sudah menempel untuk berkembang dan penyimpanan khusus krim pada tempat tertutup akan mencegah kontaminasi silang krim pemutih dengan produk / sediaan yang lain.

Minyak merupakan media yang nyaman bagi pertumbuhan bakteri, terlebih jika disimpan di suhu 37 C bisa membuat bakteri mudah untuk memperbanyak diri.

Penyimpanan krim pemutih

Penyimpanan krim pemutih harus disimpan dalam suhu dingin (<8 oC) dan wadah tertutup. Artinya sediaan krim pemutih dapat disimpan di dalam kulkas namun harus diatur suhunya (< 8 oC) dan diberi wadah khusus yang tertutup untuk krim untuk mencegah kontaminasi silang dengan bahan – bahan atau sediaan lain yang ada dalam kulkas.

Krim rusak, jika terganggu dalam campurannya terutama disebabkan perubahan suhu dan perubahan komposisi disebabkan penambahan salah satu fase secara berlebihan atau pencampuran dua tipe krim jika zat pengemulsinya tidak tercampurkan satu sama lain. Selain itu, zat aktif krim pemutih rentan terhadap reaksi degradasi kimia seperti oksidasi dan fotolisis. Kesalahan penyimpanan bisa menyebabkan efektifitas krim sebagai pemutih berkurang bahkan bisa membahayakan kulit.

Pengenceran krim hanya dapat dilakukan jika diketahui pengencer yang cocok yang harus dilakukan dengan teknik aseptik. Krim yang sudah diencerkan harus digunakan dalam waktu 1 bulan. Agar krim lebih stabil ditambahkan zat antioksidan. (*)

Tags: Asam Kojickrim pemutihzat pengawetzat pengemulsi
ShareTweetSend
Berita Sebelumnya

Jika Anak Anda Demam, Inilah Obat Herbal yang Bisa Jadi Pilihan

Berita Baru Lainnya

Jangan Lewatkan 30 Khasiat Mentimun Berikut Ini

Berita Baru Lainnya
Jangan Lewatkan  30 Khasiat Mentimun Berikut Ini

Jangan Lewatkan 30 Khasiat Mentimun Berikut Ini

Komentar

Klik Health

Copyright © 2022 KlikHealth.

Navigasi Website

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak
  • Privacy Policy
  • Disclaimer

Follow Kami

No Result
View All Result
  • Home
  • Terkini
  • Bidik
  • Indepth
  • Figur
  • Herbal
  • Parenting
  • Potret
  • Tips
  • Yankes
  • Farmasi

Copyright © 2022 KlikHealth.