KLIKHEALTH – Sakit kepala di Hari Senin mungkin sering Anda alami. Bisa jadi karena aktivitas yang terlalu padat, sehingga menunda makan siang Anda. Atau bisa juga karena kurang asupan cairan saat bekerja.
Dilansir dari laman Health, US National Library of Medicine, sakit kepala adalah bentuk nyeri yang paling umum. Jenis nyeri ini sering kali disebabkan oleh stres, depresi, atau kecemasan.
Tetapi bagaimana jika cara mengatasinya? Berikut cara untuk membantu menghilangkan sakit kepala, tanpa minum obat.
Biofeedback
Biofeedback berarti menggunakan sensor elektronik untuk memantau fungsi tubuh seperti ketegangan otot, suhu kulit, detak jantung , dan tekanan darah.
Data diumpankan kembali ke pasien melalui suara atau gambar komputer. Tujuannya untuk mengajari orang cara mengontrol respons tubuh — mengendurkan otot yang tegang, misalnya — untuk mencegah sakit kepala.
Studi menunjukkan biofeedback bisa efektif untuk migrain dan sakit kepala tipe tegang. Analisis yang diterbitkan di Headache menunjukkan terapi perilaku, seperti biofeedback, lebih hemat biaya dari waktu ke waktu daripada obat resep.
Akupunktur
Memasukkan jarum tipis dimasukkan di bawah kulit untuk menyetel kembali aliran energy di dalam tubuh.
Analisis ahli, yang dikenal sebagai ulasan Cochrane, menemukan akupunktur dapat membantu mencegah migrain akut serta perawatan obat dan dengan efek samping yang lebih sedikit.
Bukti juga menunjukkan bahwa akupunktur membantu orang yang sering mengalami sakit kepala tipe tegang episodik atau kronis.
Peregangan
Peregangan meredakan sakit kepala. Hal itu bisa dilakukan saat ia muncul dengan gerakan sebagai berikut:
1. Rentang leher (dagu ke depan, ke atas, dan ke arah setiap bahu)
2. Mengangkat bahu (mengangkat bahu, ke atas dan ke depan, dan ke atas dan ke belakang);
3. Leher isometrik (tekan telapak tangan ke dahi dan tahan; tekan tangan di setiap sisi kepala).
Lakukan peregangan dua kali sehari selama 20 menit per sesi. Tahan regangan selama lima detik, rileks selama lima detik, dan ulangi setiap regangan tiga sampai lima kali.
Yoga
Dalam sebuah studi kecil di Headache, dua kelompok pasien migrain secara acak ditugaskan untuk tiga bulan terapi yoga atau perawatan diri.
Dibandingkan dengan kelompok kontrol, para peserta yoga mengalami serangan yang lebih jarang dan tidak terlalu menyakitkan, serta lebih sedikit kecemasan.
Komentar