KLIKHEALTH – Perusahaan farmasi yang bermarkas di New Jersey, Amerika Serikat, Johnson & Johnson ternyata memiliki sejarah dan menjadi pioner dalam menggunakan pepaya sebagai bahan aktif dalam pengobatan gangguan pencernaan sejak tahun 1800an.
Seperti dikutip dari gudangilmu.farmasetika.com, masalah gangguan di perut menjadi benar-benar umum selama periode tahun 1800an, dimana Johnson & Johnson resmi berdiri pada tahun 1886. Sebagai permulaan, diet standar menjadi pilihan pertama yang dilakukan pada daging, pati dan permen-yang semuanya dapat menjadi berat pada perut. Revolusi Industri membawa perubahan besar, yang menyebabkan banyak terjadinya stres dan gangguan pencernaan.
Johnson & Johnson selalu melakukan pekerjaan yang baik dari penekanan pada masalah kesehatan yang membutuhkan solusi-dan pemimpin sejak awal perusahaan berdiri. Jadi mereka mulai bereksperimen dengan obat untuk kesengsaraan perut rakyat pada waktu itu.
Pada tahun 1887, Johnson & Johnson mengeluarkan tablet Papoid yang berisi ekstrak enzim pepaya. Sebuah produk pertama dari Johnson’s® untuk Tablet Pencernaan yang juga memiliki ekstrak pepaya sebagai bahan utamanya.
Ini tidak mengherankan bahwa perusahaan melihat ke alam untuk mengobati gangguan pencernaan karena banyak obat yang terbuat dari ekstrak alami saat itu. Pepaya, khususnya, dikenal mengandung enzim-kuat kuat cukup untuk melunakkan daging.
Johnson & Johnson menjual Papoid sampai tahun 1950-an, ketika kemajuan ilmiah semakin pesat membuat produk ini dihentikan. Saat ini, orang dapat beralih ke pengobatan yang lebih modern, seperti penggunaan famotidine. (*)
Komentar