PADANG, KLIKHEALTH — Kementrian Kesehatan menyatakan status KLB terhadap penyakit difteri yang telah menyerang 19 provinsi di Indonesia, salah satunya Sumatera Barat.
Kepala Dinas Kesehatan Sumatera Barat Merry Yuliesday mengatakan jumlah suspec difteri di Sumbar sebanyak 23 orang.
“Sebanyak 21 orang dinyatakan negatif. Dua orang dinyatakan positif difteri. Dari dua orang yang dinyatakan positif, satu orang meninggal dunia,” ujarnya kepada KLIKHEALTH via telpon.
Dua orang yang dinyatakan positif difteri berasal dari Solok Selatan dan Pasaman Barat. Yang meninggal berasal dari Pasaman Barat.
BACA JUGA: Imunisasi Efektif Cegah Difteri
Menurutnya, korban difteri di Pasaman Barat ini meninggal pada 14 September 2017 di RSUD Pasaman Barat. “Dari pengakuan orang tuanya, anaknya belum pernah imunisasi,” ujar Merry.
Ia mengingatkan apabila ditemukan pasien dengan gejala demam, batuk, pilek, sesak nafas disertai ada membran pada mukosa hidung atau tenggorokan (pseudo membran), maka petugas harus merujuk ke rumah sakit daerah (spesialis anak) jika SpA menganggap suspec difteri, maka segera rujuk ke RSUP M. Djamil. Anak harus dirawat pada ICU Isolasi.
Ia mengatakan upaya yang dilakukan supaya tidak meluasnya difteri dengan peningkatan cakupan imunisasi, baik dasar maupun lanjutan melalui Drop Out Follow Up (DOFU), kabupaten atau kota agar melakukan Back Lock Fighting (BLF) apabila 3 tahun berturut-turut mencapai UCI, dan peningkatan surveilans atau penyelidikan epidemiologi. (*)
Komentar