Klik Health
  • Home
  • Terkini
  • Bidik
  • Indepth
  • Herbal
  • Parenting
  • Potret
  • Cantik
  • Tips
  • Yankes
  • Farmasi
  • Home
  • Terkini
  • Bidik
  • Indepth
  • Herbal
  • Parenting
  • Potret
  • Cantik
  • Tips
  • Yankes
  • Farmasi
Klik Health
No Result
View All Result
Home Terkini

Antraks di Gunung Kidul, Butuh Perhatian Serius

Upaya penanganan yang dapat dilakukan apabila terjadi kasus antraks antara lain tidak mengonsumsi hewan ternak yang sakit atau mati mendadak. Hewan yang mati karena antraks agar segera dikubur dalam tanah minimal sedalam 2 meter

21 Januari 2020
in Terkini
Antraks di Gunung Kidul, Butuh Perhatian Serius
Bagikan di FacebookBagikan di Twitter

KLIKHEALTH – Antraks yang terjadi di Kabupaten Gunung Kidul, DI Yogyakarta membutuhkan perhatian serius. Pasalnya, antraks di Gunung Kidul sudah pernah terjadi pada 21 Mei sampai 27 Juni 2019 di Kecamatan Karangmojo, sementara antraks yang baru-baru ini terjadi pada Desember 2019 merupakan kasus yang terjadi di Kecamatan Ponjong.

Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Kemenkes dr. Anung Sugihantono, M.Kes mengatakan Kasus antraks yang ditemukan pada 28 Desember 2019 sampai 13 Januari 2020 di Gunung Kidul merupakan pengulangan kasus. Sebelumnya pada 21 Mei sampai 27 Juni 2019 ditemukan 3 kasus konfirmasi antraks kulit pada manusia.

BeritaTerkait

Pengabdian kepada Masyarakat di Padang Besi, Fakultas Farmasi Unand Sosialisasikan Penyakit Osteoarthritis

Donor Darah Semen Padang, 400 Kantong Darah Terkumpul

PP No. 28 Tahun 2024 Perkuat Regulasi Terkait Susu Formula: Dukung ASI Eksklusif

”Pada 28 Desember 2019 kami mendapat laporan adanya 21 orang dengan tanda klinis baik gejala atau tanda yang positif antraks yang 1 warga di antaranya meninggal dunia. Namun sampai sekarang tidak ditemukan lagi kasus baru,” katanya pada temu media, Senin (20/1) di Gedung Kemenkes, Jakarta.

Pemerintah Provinsi DI Yogyakarta, Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul telah melakukan upaya terpadu dengan Dinas Kesehatan dan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan DIY melakukan penyelidikan epidemiologi secara terpadu, penyuluhan dan skrining kepada seluruh warga masyarakat yang kontak dengan ternak yang mati/sakit.

”Dilakukan pengambilan sampel berupa swab atau usap luka dan serum darah pada 20 orang, penyiraman formalin di lokasi yang terduga tercemar, dan penyuntikan vaksinasi, antibiotic, serta vitamin pada seluruh hewan ternak (50 ekor sapi dan 155 ekor kambing),” kata Dirjen Anung.

Upaya penanganan yang dapat dilakukan apabila terjadi kasus antraks antara lain tidak mengonsumsi hewan ternak yang sakit atau mati mendadak. Hewan yang mati karena antraks agar segera dikubur dalam tanah minimal sedalam 2 meter.

Selain itu, daging hewan yang disembelih karena sakit tidak boleh dibagikan kepada warga, dan khusus kepada peternak sapi dan kambing untuk memvaksin hewannya.(*)

Tags: Antraksgunung kidulhewan qurban
ShareTweetSend
Berita Sebelumnya

Pernyataan WHO tentang Virus Baru di Thailand

Berita Baru Lainnya

Indonesia Antisipasi Wabah Pneumonia dengan Pendekatan Tiga Pilar

Berita Baru Lainnya
Indonesia Antisipasi Wabah Pneumonia dengan Pendekatan Tiga Pilar

Indonesia Antisipasi Wabah Pneumonia dengan Pendekatan Tiga Pilar

Komentar

Klik Health

Copyright © 2022 KlikHealth.

Navigasi Website

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak
  • Privacy Policy
  • Disclaimer

Follow Kami

No Result
View All Result
  • Home
  • Terkini
  • Bidik
  • Indepth
  • Figur
  • Herbal
  • Parenting
  • Potret
  • Tips
  • Yankes
  • Farmasi

Copyright © 2022 KlikHealth.