KLIKHEALTH – Ketika tangan anda mengalami nyeri hingga ke bagian punggung bisa jadi itu gejala saraf kejepit. Lalu bagaimana anda mendeteksinya?
Umumnya, saraf terjepit terjadi saat ada kompresi atau tekanan pada saraf Anda. Tekanan tersebut bisa saja akibat gerakan yang berulang atau ketika menahan tubuh Anda dalam satu posisi yang lama, seperti siku yang ditekuk saat tidur.
Dikutip dari alodokter.com, kondisi saraf terjepit sering dikaitkan dengan nyeri punggung atau adanya cedera leher, di mana penjepitan terjadi pada saraf tulang belakang yang merupakan bagian dari sistem saraf pusat. Namun hampir semua saraf dapat mengalami kasus saraf terjepit. Saraf terjepit yang diakibatkan karena adanya penekanan dapat mengganggu fungsi saraf, menyebabkan rasa sakit, kesemutan, mati rasa, bahkan kelemahan pada otot-otot tubuh.
Hal apa pun yang menimbulkan penekanan di sekitar saraf dapat menyebabkan saraf terjepit. Penyebab umum terjadinya saraf terjepit adalah posisi tubuh, seperti bersandar pada siku, menyilangkan kaki, atau postur tubuh yang buruk. Sebagian orang yang mengalami saraf terjepit biasanya dapat pulih dan sembuh sepenuhnya tanpa meninggalkan gejala sisa.
Gejala umum yang ditimbulkan dari saraf terjepit adalah sensasi kesemutan yang disertai dengan mati rasa, rasa nyeri di daerah yang terkena, dan terjadi kelemahan otot. Saraf terjepit sering terjadi pada beberapa saraf tertentu, seperti saraf median di pergelangan tangan (carpal tunnel syndrome), saraf ulnaris pada siku (sering disebabkan karena bersandar pada siku saat duduk atau mengemudi), saraf kutaneus femoralis lateralis (dapat terjadi pada kehamilan).
Obat Saraf Terjepit yang Perlu Anda Ketahui
Jika Anda mengalami saraf terjepit, ada beberapa obat saraf terjepit yang bisa Anda pilih, di antaranya obat anti-inflamasi non steroid (OAINS), seperti ibuprofen dan naproxen, yang dapat membantu mengatasi peradangan atau rasa nyeri yang ditimbulkan oleh saraf terjepit tersebut. Obat anti-inflamasi lainnya seperti kortikosteroid juga bermanfaat pada banyak jenis kondisi yang terkait saraf terjepit. Obat ini dapat diberikan dengan cara diminum atau melalui suntikan, dan bermanfaat untuk mengurangi rasa sakit dan pembengkakan yang terjadi.
Selain obat saraf terjepit di atas, beberapa cara penanganan lainnya yang dapat dilakukan untuk mengatasi saraf terjepit adalah:
Fisioterapi
Terapi ini akan membantu meregangkan dan menguatkan otot. Fisioterapi adalah jenis perawatan untuk membantu Anda bergerak lebih baik, menghilangkan rasa sakit, dan juga membantu memperbaiki atau mengembalikan fungsi fisik dan tingkat kebugaran Anda. Terapi yang diberikan hampir selalu meliputi olahraga, termasuk peregangan, latihan inti, angkat beban, dan berjalan.
Tindakan operasi atau pembedahan
Jika saraf terjepit tidak membaik setelah beberapa minggu hingga beberapa bulan dengan obat-obatan dan fisioterapi, maka dokter akan merekomendasikan Anda untuk menjalani tindakan operasi. Jenis operasi atau pembedahan pun bervariasi tergantung lokasi saraf terjepit.
Selain obat-obatan dan penanganan untuk saraf terjepit, Anda juga perlu mengetahui langkah-langkah pencegahan agar Anda terhindar dari masalah saraf terjepit. Misalnya, mempertahankan posisi yang baik, jangan menyilangkan kaki Anda atau berbaring dalam posisi apa pun untuk waktu yang lama; melakukan olahraga secara rutin, terutama jenis olahraga yang melatih kekuatan dan fleksibilitas; batasi gerakan berulang dan berikan jeda setiap beberapa waktu ketika Anda melakukan suatu kegiatan dengan gerakan berulang; pertahankan berat badan yang sehat agar terhindar dari saraf terjepit.
Jika Anda mengalami beberapa gejala yang telah dipaparkan di atas dan telah mengonsumsi obat saraf terjepit tetapi kondisi tidak membaik, segera konsultasikan pada dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.(*)
Komentar