KLIKHEALTH – Sehubungan dengan munculnya kembali isu mengenai autisme akibat kandungan thiomersal dalam vaksin yang digunakan untuk imunisasi, Badan POM telah melakukan pengkajian bersama Komite Nasional Pencegahan dan Pengendalian Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KOMNAS PP KIPI) dan menyatakan hal-hal sebagai berikut:
Imunisasi adalah suatu upaya untuk menimbulkan/meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit, sehingga bila suatu saat terpapar dengan penyakit tersebut tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit ringan. Imunisasi dilaksanakan dengan pemberian vaksin.
Vaksin adalah produk biologi yang berisi antigen berupa mikroorganisme yang sudah mati atau mikroorganisme hidup yang dilemahkan, masih utuh atau bagiannya, atau berupa toksin mikroorganisme yang telah diolah menjadi toksoid atau protein rekombinan, yang ditambahkan dengan zat lainnya, yang bila diberikan kepada seseorang akan menimbulkan kekebalan spesifik secara aktif terhadap penyakit tertentu.
Thiomersal adalah senyawa organomerkuri yang digunakan sejak tahun 1930 sebagai pengawet pada berbagai sediaan farmasi seperti vaksin, imunoglobulin, tetes mata, dan kosmetik.
Thiomersal digunakan sebagai pengawet pada formulasi vaksin untuk penggunaan multi dosis. Saat ini, vaksin yang digunakan di Indonesia (DPT, HB, DT, Td, TT dan Influenza) menggunakan Thiomersal dengan kadar yang sangat kecil (0,01%).
Studi epidemiologi yang dipublikasikan pada tahun 2004 dan dilaksanakan di Inggris, Amerika, Denmark, dan Swedia menyatakan tidak ada hubungan sebab-akibat antara penggunaan thiomersal dari vaksin dengan gangguan autisme.
WHO’s Global Advisory Committee on Vaccine Safety (GACVS) menyatakan bahwa tidak ada bukti toksisitas terhadap bayi, anak-anak, dan orang dewasa yang menerima thiomersal dalam vaksin.
Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) yang dilaporkan kepada Badan POM akan terus dilakukan pengkajian hubungan kausal bersama KOMNAS PP KIPI.
Badan POM akan terus memantau dan mengkaji efektivitas serta keamanan semua vaksin yang digunakan di Indonesia dan memberikan informasi kepada masyarakat sesuai dengan data yang terbaru. (*)
Komentar