KLIKHEALTH — Pemerintah Kota Sawalunto menargetkan daerahnya bebas kaki gajah pada Tahun 2018. Untuk mencapai target tersebut, telah dicanangkan Bulan Eliminasi Kaki Gajah (Belkaga), Oktober 2017.
Gerakan minum obat filaria ini adalah program Pemko untuk mencegah penularan penyakit kaki gajah yang ditularkan oleh nyamuk ini dan bisa menyebabkan cacat seumur hidup bagi penderitanya, serta untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat.
“Pencanangan Belkaga kemudian dilanjutkan oleh Dinas Kesehatan Kota dengan melakukan pembagian obat filariasis kepada masyarakat,” ujar dr. Alshari dari Dinas Kesehatan Kota Sawahlunto.
Ia mengatakan petugas juga sudah turun door to door ke rumah-rumah warga untuk melakukan sweeping eliminasi filaria. “Sedapat mungkin kita memastikan masyarakat meminum obat filaria ini diharapan petugas,” ujarnya seperti dinukil dari sawahluntokota.go.id
Disampaikannya setelah Belkaga ke-5 ini nantinya akan ada pengujian dari Kementrian Kesehatan, untuk memastikan Sawahlunto sudah bebas filariasis atau belum. Petugas Kementrian nanti di sekitar bulan Maret 2018 akan melakukan pengujian sampel darah masyarakat di beberapa titik untuk memastikan, apakah masih ada mikrofilaria dalam darah masyarakat.
Jika tidak ditemukan mikrofilaria pada masa pengujian tersebut, maka Sawahlunto akan dinyatakan sebagai Daerah Bebas Filaria, namun jika masih ditemukan, maka program minum obat filariasis massal harus diulangi 2 tahun berturut-turut.
Terkait perkembangan kasus penyakit Kaki Gajah di Sawahlunto sendiri, sejak ditemukan kasus di tahun 2012 yaitu sebanyak 3 kasus, hingga saat ini tidak terjadi penambahan jumlah kasus. (*)
Komentar