KLIKHEALTH – Dinas Kesehatan Kota Padang memiliki kiat tersendiri untuk meningkatkan promosi kesehatan. Salah satunya adalah dengan menggelar memberikan pembekalan jurnalistik dan pengelolaan media digital terhadap jajarannya.
“Ilmu jurnalistik penting untuk publikasi berita dan informasi kesehatan agar berita yang diterima masyarakat lebih tepat sasaran dan memenuhi tuntutan kebutuahn smartcity,” kata dr.Ferimulyani, Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang pada pembukaan Pertemuan Sistem Informasi Kesehatan Senin (24/6). Acara ini dijadwal selama dua hari (24-25/6) di Hotel Amaris Padang yang diikuti oleh Kepala Tata Usaha Puskesmas se Kota Padang dan pengelola website DKK Padang.
“Acara ini diharapkan dapat menjadi titik awal pengembangan website official DKK Padang, yang menyuguhkan semua informasi terkait kegiatan dan informasi kesehatan yang dibutuhkan masyarakat oleh karna itu diharapkan peserta bersungguh sungguh mengikutinya, agar dapat segera diaplikasikan,” imbuhnya seperti dikutip dari situs dinkes.padang.go.id.
Hari pertama pertemuan ini diisi oleh pemateri yang profesional di bidang jurnalistik. Narasumber, Direktur Utama Klikpositif.com, Oktaveri menyampaikan materi tentang Manajemen Konten Website.
Dalam paparannya, mantan Pemred Padang Ekspres itu menyebutkan pentingnya peran website dan media digital bagi lembaga pemerintah untuk sosialisasi informasi, pelayanan publik dan mendidik masyarakat. “Kami melihat saat ini, pemanfaatan website untuk pelayanan publik dari lembaga pemerintah, belum optimal. Hal ini terlihat dari tidak update-nya website pemerintah, tidak bagusnya tampilan, tidak jelasnya penanggung jawab website, desainnya yang kurang menarik, dan lain sebagainya,” kata Oktaveri.
Pada kesempatan itu ia juga menekankan pentingnya pengelola website pemerintah memperhatikan piranti yang ada seperti, UU No.14 th 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik, UU No.40 th 1999 tentang Pers dan UU No 19 Tahun 2016 Tentang Perubahan UU No 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik, dalam pedoman publikasi berita atau informasi di website. Hal ini untuk menghindari dampak hukum dari pengelolaan informasi atau conten yag dimuat di website dimaksud. Antusiasme peserta dalam diskusi menunjukkan respons positif terhadap materi yang termasuk baru bagi mereka yang dlaam keseharian bergelut di bidang kesehatan. “Kami sudahbtidak sabar lagi untuk menulis berita”, respon Elfa Syoeb sebagi salah satu peserta pada sesi diskusi di materi ini.
“Hati hati terhadap berita hoax, konfirmasi dulu kepada sumber yang berkompeten di bidangnya, perhatikan kredibilitas media yang mempubilkasikannya”, terang Bapak Sukri Umar dari Pengurus PWI Sumbar dengan materi Media Kekinian. Antusiasme peserta cukup luar biasa pada sesi ini, karna banyak pengalaman peserta menghadapi media kekenian yang datang ke instansi mereka. ‘
“Pengetahuan media inilah yang kami butuhkan selama dilapangan, untuk menghadapi tuntutan informasi masyarakat dan menghadapi jurnalis yang butuh informasi ke instansi kami,” ujar dr.Gentina selaku pimpinan redaksi website dkk.padang.go.id.
“Semoga materi ini menjadi motivasi dan penyemangat bagi kami dalam mempublikasikan kegiatan dan informasi informasi kesehatan lebih banyak lagi ke masyarakat, karena banyak sekali kegiatan dan upaya yang sudah kami kerjakan namun belum terpublikasi dengan baik”, tambahnya.
Pertemuan masih dilanjutkan besok hari (25/6) di tempat dan peserta yang sama dengan materi yang lebih menarik. (*)
Komentar