KLIKHEALTH – Tumbuh kembang anak merupakan hal yang perlu menjadi perhatian bagi para orang tua. Dan salah satunya adalah kemampuan bicara sang anak. Seperti yang umum diketahui, kemampuan anak dalam memahami bahasa dan mulai bisa berbicara sangat bervariasi. Misalnya anak usia 18 bulan sebagian besar sudah mampu mengenali dan bicara sekitar 20 kata. Pada usia 2 tahun, anak sudah mampu menggabungkan beberapa kata menjadi kalimat sederhana.
Tanda Anak Mengalami Keterlambatan Bicara
Berikut ini adalah beberapa tanda yang bisa dikenali saat anak mengalami keterlambatan bicara seperti yang dilansir dari laman kidshealth.org agar orang tua bisa lebih tanggap menghadapi masalah yang muncul.
– Usia 12 bulan tidak menggunakan gerakan menunjuk atau melambaikan tangan sebagai isyarat
– Usia 18 bulan lebih cenderung menggunakan gerakan tubuh dibanding vokalisasi suara untuk berkomunikasi.
– Usia 2 tahun hanya mengucapkan kata – kata tertentu berulang kali dan tidak mampu berkomunikasi lebih
– Usia 2 tahun tidak mampu mengikuti arahan sederhana
– Usia 2 tahun nada suara terdengar sengau atau serak
– Usia 4 tahun harusnya sudah dapat dipahami bahkan oleh orang yang tidak mengenalnya, jika tidak berarti bermasalah.
Apa yang Harus Dilakukan Orang Tua?
Tidak perlu terlalu khawatir selama orang tua terus memonitor perkembangan anak. Jika timbul gejala yang menjurus ke arah anak akan mengalami keterlambatan bicara, maka inilah yang perlu dilakukan orang tua :
1. Luangkan Waktu untuk Berkomunikasi
Orang tua harus lebih sering mengajak sang anak berkomunikasi. Banyak cara yang dilakukan untuk merangsang anak agar lebih cepat dalam memahami kata sehingga lebih cepat untuk belajar bicara. Selama masih bayi, nyanyikan lagu, ajak berbicara atau menirukan suara tertentu dengan gerakan tubuh. Anak akan mulai mempelajarinya perlahan.
2. Bacakan Cerita
Tidak ada salahnya mulai membacakan cerita bahkan ketika ia masih bayi. Saat mulai tumbuh besar, maka carilah buku yang bergambar, penuh ilustrasi . Ajarkan dengan menunjuk gambar – gambar sederhana dari buku dan tunjukkan juga dengan kata – kata. Semakin banyak yang anak dengar, maka akan lebih banyak kata yang ditangkap. Melalui visualisasi buku – buku tadi anak juga mulai mengenali bentuk dan bisa mengungkapkan kata – kata yang sesuai.
3. Ajarkan Melalui Kegiatan Harian
Saat melakukan aktifitas apapun, libatkan anak dalam percakapan sederhana. Misalnya saat memasak, jelaskan ke anak bahwa saat ini sedang memasak. Menunjukkan apa saja yang akan dimasak. Lalu mulailah sekedar bertanya sederhana dengan mengulangi kata kata yang sudah disebutkan. Tanyakan benda apakah ini sambil menunjuk lalu beri tahu kembali jika anak tidak tahu. Hal ini bisa jadi metode belajar menyenangkan untuk meningkatkan kemampuan bicara anak.
Jika orang tua ingin mendapatkan informasi dan saran yang lebih baik, maka dokter atau terapis anak bisa menjadi salah satu pilihan menyikapi sang anak terlambat bicara. Sebaiknya lakukan pengecekan ke dokter sedini mungkin ketika melihat kejanggalan pada anak. Hal tersebut bisa sangat bermanfaat bagi masa depannya. Karena bisa memberikan dampak buruk yang akan merugikan anak seperti akan susah bersosialisai, gagap dan masalah yang berhubungan dengan masalah bicara lainnya.
Komentar