KLIKHEALTH – Direktur Jenderal World Health Organization (WHO), Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus, memuji perkembangan cakupan Universal Health Coverage (UHC) di sejumlah negara, termasuk Indonesia. Hal tersebut disampaikan Dirjen WHO dalam Laporannya pada Sidang WHO Executive Board ke-144 yang diselenggarakan pada tanggal 24 Januari 1 Februari 2019 di Jenewa.
”Indonesia telah memperluas cakupan kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), sebagai bagian penting dari UHC, lebih dari 78% total penduduk,” kata dr. Tedros. Lebih lanjut ia menegaskan bahwa UHC menjadi salah satu prioritas WHO dalam General Programme of Work ke-13 (GPW-13) tahun 2019-2023 dengan target 1 milyar orang mendapat manfaat UHC.
Menteri Kesehatan RI, Prof. Dr. dr. Nila F. Moeloek, SpM(K) dalam tanggapannya terhadap sambutan Dirjen WHO menyampaikan bahwa Indonesia menyambut baik dukungan WHO dalam meningkatkan cakupan UHC dan mengapresiasi langkah WHO menetapkan UHC sebagai target prioritas organisasi WHO.
Executive boar
Menteri Kesehatan RI juga menegaskan pentingnya menempatkan UHC sebagai sentral dalam upaya mencapai derajat kesehatan dan kesejahteraan yang lebih baik untuk seluruh masyarakat Indonesia. Lebih lanjut Menteri Kesehatan RI menyampaikan bahwa kepesertaan JKN di Indonesia saat ini telah mencapai lebih dari 215 juta penduduk atau sekitar 81% dari jumlah penduduk Indonesia.
Di sisi lain, Menteri Kesehatan RI juga menekankan pentingnya akses terhadap obat-obatan dan vaksin yang berkualitas dan terjangkau dalam rangka mencapai UHC dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs). Dalam kaitan ini, Menteri Kesehatan RI menyampaikan perhatiannya terhadap peningkatan beban penyakit tidak menular yang menjadi salah satu komponen beban biaya pelayanan kesehatan dalam Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Menteri Kesehatan RI mendorong WHO untuk meningkatkan dukungan dan kerjasamanya dengan Indonesia dalam mengatasi penyakit tidak menular melalui upaya promotif dan preventif serta dukungan pembiayaan berkelanjutan.
Menteri Kesehatan RI menghadiri Sidang EB-144 di Jenewa dalam kapasitas sebagai anggota Executive Board WHO periode tahun 2018-2021. Executive Board merupakan badan WHO yang terdiri dari para ahli kesehatan dari 34 negara dengan tugas utama menetapkan agenda kesehatan global yang akan dibahas pada World Health Assembly yang diselenggarakan setiap tahun pada bulan Mei. (*)
Komentar