KLIKHEALTH – Sakit sendi yang sedang Anda derita akibat asam urat atau rematik? Pada awalnya mungkin akan sulit membedakan antara asam urat dan rematik. Tak heran, karena kedua penyakit ini memang memiliki karakteristik dan gejala yang mirip yaitu sama-sama menyerang persendian. Namun, tetap ada yang beda antara asam urat dan rematik, dan perbedaannya sangat mendasar.
Rheumatoid arthritis (RA) atau biasa disebut rematik terjadi akibat kelainan pada sistem imun yang menyebabkan peradangan pada sendi. Tanda khas dari rematik yaitu menyerang banyak sendi sekaligus dan simetris (kanan kiri sama). Selain sendi, respon sistem imun yang salah ini juga terjadi pada kulit, jantung, paru-paru dan organ lainnya. Meskipun sudah banyak hipotesa yang menjelaskan tentang penyebab penyakit ini, namun hingga kini belum ada satu penyebab pasti dari rematik.
Sementara radang sendi asam urat (gout) merupakan salah satu bentuk peradangan sendi yang sudah parah. Namun, penyebabnya sudah diketahui dengan pasti, yaitu terjadinya penumpukan endapan kristal asam urat pada sendi akibat kadar asam urat darah yang tinggi. Kristal-kristal inilah yang mencetuskan reaksi peradangan, terutama pada jempol kaki. Berbeda dengan rematik, sendi yang terkena gout hanya satu atau dua, serta tidak simetris.
Dikutip dari laman mediskus.com, rematik dan asam urat bisa menjadi gangguan yang sangat menyakitkan. Namun, dalam kebanyakan kasus, umumnya asam urat cenderung lebih dapat diobati dan memiliki prognosis yang lebih baik.
Perbedaan Penyebab Asam Urat dan Rematik
Rematik merupakan penyakit dimana terjadi kesalahan dalam sistem imun. Sebagai akibatnya, sistem imun menyerang jaringan yang sehat, menyebabkan peradangan yang merusak persendian.
Di sisi lain, penyebab penyakit asam urat adalah timbunan kristal asam urat yang bentuknya seperti jarum. Zat ini biasanya terkumpul pada jaringan ikat, rongga sendi dan diantara keduanya. Endapan ini yang menyebabkan radang sendi, pembengkakan, kemerahan, terasa panas, nyeri, kekakuan pada persendian.
Beda Asam Urat dan Rematik Berdasarkan Tanda dan Gejala
Rematik biasanya ditandai dengan munculnya rasa sakit dan kekakuan yang berlangsung lebih dari 30 menit di pagi hari atau setelah istirahat atau duduk yang lama. Lain halnya dengan asam urat, kekakuan hanya muncul pada kondisi yang sudah parah.
Rematik biasanya ditandai dengan pembengkakan organ tubuh secara simetris, misalnya: kedua belah tangan, kedua siku, dll. Sedangkan asam urat biasanya melibatkan hanya satu sendi atau bisa juga melibatkan sendi dalam pola yang simetris.
Gejala paling khas dari rematik meliputi nyeri sendi, peradangan, nyeri saat ditekan dan kemerahan pada sendi, serta kekakuan di pagi hari yang berkepanjangan. Sendi yang terkena memiliki rentang gerak terbatas. Beberapa kasus juga membuat penderitanya mengalami demam, penurunan berat badan, kelelahan, dan anemia. Lebih lanjut baca disini: 15 Ciri-ciri dan Gejala Rematik (Rheumatoid Arthritis)
Di sisi lain, penderita asam urat biasanya tiba-tiba mengalami sendi yang panas, memerah, bengkak, yang disebabkan oleh endapan kristal asam urat diantara persendian. Serangan gejalanya sering terjadi di malam hari pada salah satu sendi, ditandai dengan rasa sakit yang parah. Kondisi ini biasanya juga dibarengi dengan nyeri dan demam serta perasaan sakit di sekujur tubuh. Lebih lanjut, baca disini: Gejala Asam Urat pada Kaki dan Tips Mengatasinya
Pada asam urat, meskipun rasa sakit dan pembengkakan hilang dengan pengobatan, nyeri ini biasanya akan kembali lagi pada sendi yang sama atau yang lainnya. Sedangkan pada rematik rasa sakitnya akan berlangsung terus menerus tanpa jeda.
Sakit sendi yang sedang Anda derita akibat asam urat atau rematik? Pada awalnya mungkin akan sulit membedakan antara asam urat dan rematik. Tak heran, karena kedua penyakit ini memang memiliki karakteristik dan gejala yang mirip yaitu sama-sama menyerang persendian. Namun, tetap ada yang beda antara asam urat dan rematik, dan perbedaannya sangat mendasar.
Rheumatoid arthritis (RA) atau biasa disebut rematik terjadi akibat kelainan pada sistem imun yang menyebabkan peradangan pada sendi. Tanda khas dari rematik yaitu menyerang banyak sendi sekaligus dan simetris (kanan kiri sama). Selain sendi, respon sistem imun yang salah ini juga terjadi pada kulit, jantung, paru-paru dan organ lainnya. Meskipun sudah banyak hipotesa yang menjelaskan tentang penyebab penyakit ini, namun hingga kini belum ada satu penyebab pasti dari rematik.
beda asam urat dan rematik
Sementara radang sendi asam urat (gout) merupakan salah satu bentuk peradangan sendi yang sudah parah. Namun, penyebabnya sudah diketahui dengan pasti, yaitu terjadinya penumpukan endapan kristal asam urat pada sendi akibat kadar asam urat darah yang tinggi. Kristal-kristal inilah yang mencetuskan reaksi peradangan, terutama pada jempol kaki. Berbeda dengan rematik, sendi yang terkena gout hanya satu atau dua, serta tidak simetris.
Rematik dan asam urat bisa menjadi gangguan yang sangat menyakitkan. Namun, dalam kebanyakan kasus, umumnya asam urat cenderung lebih dapat diobati dan memiliki prognosis yang lebih baik.
Rematik merupakan penyakit dimana terjadi kesalahan dalam sistem imun. Sebagai akibatnya, sistem imun menyerang jaringan yang sehat, menyebabkan peradangan yang merusak persendian.
Di sisi lain, penyebab penyakit asam urat adalah timbunan kristal asam urat yang bentuknya seperti jarum. Zat ini biasanya terkumpul pada jaringan ikat, rongga sendi dan diantara keduanya. Endapan ini yang menyebabkan radang sendi, pembengkakan, kemerahan, terasa panas, nyeri, kekakuan pada persendian.
Beda Asam Urat dan Rematik Berdasarkan Tanda dan Gejala
Rematik biasanya ditandai dengan munculnya rasa sakit dan kekakuan yang berlangsung lebih dari 30 menit di pagi hari atau setelah istirahat atau duduk yang lama. Lain halnya dengan asam urat, kekakuan hanya muncul pada kondisi yang sudah parah.
Rematik biasanya ditandai dengan pembengkakan organ tubuh secara simetris, misalnya: kedua belah tangan, kedua siku, dll. Sedangkan asam urat biasanya melibatkan hanya satu sendi atau bisa juga melibatkan sendi dalam pola yang simetris.
Gejala paling khas dari rematik meliputi nyeri sendi, peradangan, nyeri saat ditekan dan kemerahan pada sendi, serta kekakuan di pagi hari yang berkepanjangan. Sendi yang terkena memiliki rentang gerak terbatas. Beberapa kasus juga membuat penderitanya mengalami demam, penurunan berat badan, kelelahan, dan anemia. Lebih lanjut baca disini: 15 Ciri-ciri dan Gejala Rematik (Rheumatoid Arthritis)
Di sisi lain, penderita asam urat biasanya tiba-tiba mengalami sendi yang panas, memerah, bengkak, yang disebabkan oleh endapan kristal asam urat diantara persendian. Serangan gejalanya sering terjadi di malam hari pada salah satu sendi, ditandai dengan rasa sakit yang parah. Kondisi ini biasanya juga dibarengi dengan nyeri dan demam serta perasaan sakit di sekujur tubuh. Lebih lanjut, baca disini: Gejala Asam Urat pada Kaki dan Tips Mengatasinya
Pada asam urat, meskipun rasa sakit dan pembengkakan hilang dengan pengobatan, nyeri ini biasanya akan kembali lagi pada sendi yang sama atau yang lainnya. Sedangkan pada rematik rasa sakitnya akan berlangsung terus menerus tanpa jeda.
Beda Asam Urat dan Rematik Berdasarkan Persendian yang Terpengaruh
Pada rematik, peradangan umumnya terjadi pada buku-buku jari dan pada persendian tangan atau di sekitar ujung jari. Sementara asam urat biasanya mempengaruhi persendian di jempol kaki. Bagian lain yang juga sering terpengaruh adalah pergelangan kaki, tumit, lutut, pergelangan tangan, jari tangan, siku dll.
Beda Asam Urat dan Rematik Berdasarkan Kondisi Penderita
Laki-laki dewasa terutama yang telah berusia antara 40 dan 50 tahun biasanya lebih mudah mengalami asam urat dibanding wanita. Untuk wanita biasanya asam urat ini terjadi setelah menopouse. Selain itu, orang yang melakukan transplantasi organ lebih rentan mengalami asam urat. Sementara rematik lebih banyak terjadi pada wanita mulai dari usia 20-an.
Meskipun Anda bisa menduganya, namun untuk memastikan diagnosis suatu asam urat atau rematik, Anda perlu memeriksakan diri ke dokter. Dokter akan melakukan serangkaian pemeriksaan seperti rontgen atau CT scan.
Terkadang juga diperlukan pengambilan cairan sendi yang meradang untuk dilakukan pengujian apakah betul karena asam urat atau asam urat palsu (pseudogout). Hal ini penting, karena penanganan yang amat berbeda antara satu dengan lainnya.(*)
Komentar