KLIKHEALTH — Banyak orang yang tak bisa tidur dalam keadaan gelap. Alasannya, saat gelap, nyamuk semakin banyak. Ada pula yang berpendapat sulit bernafas ketika tidur tanpa sinar lampu.
Anggapan ini penting untuk dipertimbangkan kembali karena tidur dalam keadaan lampu menyala beresiko terhadap kesehatan. Selain berkurangnya kualitas tidur, ia juga mampu menyebabkan penyakit Alzheimer.
Joan Rober, ilmuwan pertama yang menemukan hubungan antara cahaya dan kesehatan, mengatakan, saat tidur, tubuh memproduksi hormon melatonin yang berfungsi untuk menjaga keseimbangan sel dan daya tahan tubuh. Produksi hormon melatonin sangat dipengaruhi oleh cahaya lingkungan.
Dilansir dari dinkes.bogorkab.go.id, hormon melatonin ini ibarat alarm alami yang dimiliki oleh tubuh yang menentukan jam tidur dan bangun. “Hormon ini yang memberi sinyal kepada otak dan jajarannya tentang datangnya malam,” tulis Joan dalam penelitiannya.
Hormon ini diproduksi oleh otak dan akan berkurang jumlahnya akibat pancaran cahaya. Selain itu, hormon melatonin juga berperan penting sebagai penyeimbang metabolisme sel, anti depresan, melindungi tubuh dari gangguan luar, dan mencegah rusaknya DNA oleh zat karsinogenik penyebab kanker.
Nah, ketika cahaya lampu masih menyala dalam keadaan tidur, otak akan tetap merespon getaran cahaya yang muncul dari sinar lampu sehingga otak akan terus bekerja, bukan beristirahat. Hal inilah yang dapat menjadi pencetus penyakit Alzheimer.
Maka, mulailah membiasakan tidur tanpa cahaya. Selain itu, pola tidur teratur juga sangat diperlukan untuk kesehatan tubuh. Tidur adalah proses mengistirahatkan seluruh organ vital juga untuk membersihkan tubuh dari racun.
Masih ingin tidur dengan lampu menyala? (*)
Komentar