KLIKHEALTH – Pusat Pengembangan Pengujian Obat dan Makanan Nasional (PPPOMN) ditetapkan sebagai ASEAN Food Reference Laboratory (AFRL) untuk Bahan Tambahan Pangan sejak tahun 2014. AFRL berkewajiban untuk mengadakan kegiatan dalam upaya peningkatan kemampuan pengujian di Negara ASEAN.
Kegiatan yang telah dilaksanakan oleh PPPOMN yaitu pelaksanaan uji profisiensi pada tahun 2015 dan 2017, serta kegiatan pelatihan pada tahun 2016. Pada tahun ini, PPPOMN kembali menyelenggarakan pelatihan untuk kedua kalinya pada tanggal 23- 27 Juli 2018. Pelatihan kali ini bertema “Analysis of Food Additives (Food Colours) and Illegal Dyes in Food Product.” Seperti dikutip klikhealth.com dari laman pom.go.id.
Pelatihan dibuka oleh Ibu Sekretaris Utama Badan POM, Dra. Elin Herlina, Apt. MP, dan diikuti oleh 6 negara anggota ASEAN, yaitu Brunei Darussalam (2 peserta), Indonesia (3 peserta), Philippines (2 peserta), Singapore (1 peserta), Thailand (1 peserta), dan Vietnam (3 peserta).
Pada kesempatan tersebut beliau menyambut dengan hangat kedatangan peserta dan menyampaikan harapannya, agar dengan adanya pelatihan tersebut dapat membangun komunikasi, kolaborasi, dan kerjasama terintegrasi dalam hal pengujian pangan antar negara ASEAN.
Materi pelatihan mengenai peraturan penggunaan pewarna di Indonesia dan ASEAN diberikan oleh Direktur Standardisasi Pangan Olahan, Dra. Mauizzati Purba, M.Kes., Apt. Teori analisis pewarna makanan serta pewarna yang dilarang pada produk pangan menggunakan High Performance Liquid Chromatography (HPLC) dan Liquid Chromatography-tandem mass spectrometry (LC-MS/MS) beserta validasi metode analisisnya disampaikan oleh narasumber yang berasal dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dan Institut Teknologi Bandung (ITB), yaitu Dr. Julia Kantasubrata dan Dr. rer. nat. R. Emran Kartasasmita. Setelah mendapatkan kuliah, para peserta berkesempatan melakukan praktek di laboratorium dengan didampingi oleh tenaga ahli yang kompeten dari PPPOMN.
Di akhir pelatihan, Kepala PPPOMN, Atiek Supardiati Eka S., S.Si., MKM menutup acara, dan menyampaikan harapannya, agar dengan pelatihan ini dapat meningkatkan kualitas dan kapabilitas pengujian pangan bagi seluruh Negara ASEAN. Beliau juga berharap, untuk selanjutnya para peserta dapat saling membangun komunikasi, sehingga dapat saling bertukar informasi untuk mendukung penguatan pengujian demi terwujudnya keamanan pangan di ASEAN (PPPOMN – Leliwaty & Eni Sutanti).(*)
Komentar