YOGYAKARTA, KLIKHEALTH. – Senin 30 Juli 2018 bertempat di Ballroom Lotus Hotel Grand Aston Yogyakarta, Gatot Saptadi, Sekretaris Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta membuka secara resmi acara Bimbingan Teknis Keamanan Pangan Sekolah yang diselenggarakan oleh BBPOM di Yogyakarta.
Seperti dikutip dari laman pom.go.id, Dalam sambutannya beliau menegaskan bahwa pemda DIY sangat mendukung kegiatan-kegiatan dalam upaya mencerdaskan generasi bangsa yang salah satunya adalah program keamanan pangan di sekolah ini. Seperti kita ketahui trend penyakit di Yogyakarta sekarang ini adalah penyakit-penyakit tidak menular seperti gagal ginjal, jantung dan kanker. Salah satu penyebab penyakit-penyakit tersebut adalah konsumsi pangan yang tidak aman dan tidak seimbang.
Untuk itu diharapkan bahwa melalui sinergi kegiatan BBPOM di Yogyakarta dan instansi-instansi terkait lainnya ini dapat mewujudkan keamanan pangan di Yogyakarta melalui kantin-kantin sekolah.
Kegiatan Bimbingan Teknis Keamanan Pangan Sekolah ini diselenggarakan selama 2 hari yaitu 30-31 Juli 2018 dengan mengundang 98 komunitas sekolah di DIY yang meliputi 66 komunitas SD (Kepala Sekolah, Guru, Komite sekolah, Pengelola Kantin/ penjual PJAS), 18 komunitas SMP (Kepala Sekolah, Guru, Komite sekolah ,Siswa, Pengelola Kantin/ penjual PJAS), 14 komunitas (Kepala Sekolah, Guru, Komite sekolah ,Siswa, Pengelola Kantin/ penjual PJAS) SMA, Lintas sektor terkait yang bersinergi dengan program ini yaitu Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan dan Olahraga serta Kementerian Agama.
Metode Bimbingan Teknis dilakukan dengan pemberian materi, diskusi panel, pemutaran video-video keamanan pangan dan senam/tari keamanan pangan yang melibatkan para peserta. Materi Keamanan Pangan diberikan oleh narasumber dari BBPOM di Yogyakarta yaitu Pengantar Program Keamanan PJAS, Manajemen Pengelolaan Keamanan PJAS di Sekolah, Lima Kunci Keamanan Pangan Sekolah/WHO, Mengenal Piagam Bintang Keamanan Pangan Kantin Sekolah (PBKPKS), KIE Napza dan Rokok serta Pengenalan Paket Edukasi Keamanan Pangan. Antusiasme peserta nampak dalam diskusi yang berjalan dengan sangat dinamis.
Untuk efektifitas, bimtek dibagi menjadi 2 hari pertemuan. Hari pertama diikuti oleh lintas sektor serta komunitas sekolah dari Kabupaten Bantul, Kabupaten Kulonprogo, Kabupaten Gunung Kidul dan untuk hari kedua diikuti lintas sektor terkait dan komunitas sekolah dari Kota Yogyakarta dan Kabupaten Sleman.
Output dari kegiatan ini adalah mewujudkan kemandirian komunitas sekolah dalam mengimplementasi praktek keamanan pangan di sekolah serta terwujudnya komitmen sekolah untuk memperoleh sertifikat PBKPKS dari Badan POM.(*)
Komentar