PADANG, KLIKHEALTH – Pengurus baru Asosiasi Rumah Sakit Swasta Indonesia (ARSSI) Sumatera Barat baru saja dilantik. Pelantikan dilakukan langsung oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) ARSSI pusat, Ichsan Hanafi, Rabu (25/4) di Hotel Grand Zuri, Padang. Keberadaan ARSSI Sumbar diharapkan bisa menjadi wadah untuk peningkatan mutu pelayanan kesehatan di Sumbar. Selain juga menjadi koordinasi antar rumah sakit swasta dan pemerintah.
Pengurus baru ARSSI periode 2018-2021 ini diketuai dr. Abdi Setia Putra dari Semen Padang Hospital. Wakil Ketua, dr. Aladin serta Sekretaris dr. Evi Dwiviyeni dan dr. Miss Belyanti.
Ketua ARSSI Sumbar, Abdi Setia Putra mengatakan jajaran kepengurusan periode ini merupakan kepengurusan kedua di Sumbar. Dari tahun ke tahun jumlah rumah sakit swasta yang bergabung dalam ARSSI terus bertambah. Hingga sekarang berjumlah 34 rumah sakit swasta se Sumatera Barat.
Abdi mengatakan keberadaan ARSSI berfokus pada kemajuan bersama seluruh rumah sakit swasta. ARSSI memiliki program untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan rumah sakit. Selain juga tenaga medis. Selain juga berkoordinasi untuk memudahkan kerjasama rumah sakit swasta dengan program pemerintah.
“Salah satunya dalam program JKN (Jaminan Kesehatan Nasiona) dan BPJS,” ujar Abdi. Dia mengatakan saat ini di Sumbar belum semua rumah sakit swasta menjadi mitra pemerintah dan menyediakan BPJS. Dia berharap jumlahnya semakin meningkat.
Menurut Abdi, untuk menjadi mitra pemerintah untuk menyediakan BPJS bagi pasien memang ada syarat-syarat yang harus dimiliki rumah sakit swasta. Salah satunya telah memiliki akreditasi yang bagus. Akreditasi ini, kata dia, memang belum pula dimiliki seluruh rumah sakit swasta.
“ARSSI akan berusaha untuk memicu semua rumah sakit swasta memiliki akreditasi,” ujarnya.
Perwakilan Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumbar, Safwan mengatakan memang benar belum semua rumah sakit swasta bekerja sama dalam program BPJS pemerintah. Berdasarkan data Dinkes, di Sumbar ada 42 rumah sakit swasta. Baru 24 diantaranya yang menjadi mitra pemerintah untuk program BPJS.
“Dari 42 itu pun baru 53 persen yang sudah diakreditasi. Jadi wajar jika baru separuhnya pula yang BPJS,” ujar Safwan saat memberikan kata sambutan dalam acara tersebut.
Safwan menilai keberadaan rumah sakit swasta sangatlah dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan di Sumbar. Apalagi sejak adanya BPJS, jumlah pasien terus bertambah. Dimana-mana pasien mengantri untuk berobat baik itu di rumah sakit pemerintah maupun di rumah sakit swasta.
“Apalagi faktanya jumlah rumah sakit pemerintah memang lebih sedikit dari rumah sakit swasta. Keberadaan rumah sakit swasta tentulah jadi sangat membantu,” ujarnya.
Di Sumbar, kata Safwan ada 72 rumah sakit. Sebanyak 30 merupakan rumah sakit pemerintah. Sisanya, sebanyak 42 merupakan rumah sakit swasta.
Safwan mendorong rumah sakit swasta untuk memiliki akreditasi sehingga bisa ikut progam BPJS. Untuk memiliki akreditasi, rumah sakit swasta harus memperhatikan kualitas pelayanan. Jangan ada keluhan dari pasien. Apalagi sampai ada kasus yang sampai di bawah ke ranah hukum.
“Utamakan kualitas pelayanan dan mutu. Sehingga pasien puas. Upayakan pula memiliki SDM (Sumber daya manusia) yang memadai. Disampai kecukupan sarana dan prasarana,” ujar Safwan.
Menurut dia, pihak manajemen rumah sakit memang harus lebih giat berusaha mendapatkan akreditasi. Apalagi saat ini akreditasi dievaluasi setahun sekali. Jika mengalami penurunan kualitas, akreditasi juga bisa turun atau dicabut.
Sekjen ARRSI Pusat, Ichsan Hanafi berharap pengurus ARSSI yang baru bisa lebih mengoptimalkan fungsi ARSSI di Sumatera Barat. Rumah sakit swasta, kata Ichsan harus terus berupaya meningkatkan mutu pelayanan.
“Terpenting itu adalah kepuasan pasien. Cara mencapai itu SDM harus memiliki kemampuan yang memadai. Selain juga fasilitas yang mencukupi,” tegasnya.
Untuk permasalahan bersama, ARSSI pun ada untuk mencarikan solusi. Hal ini seperti latar belakang pembentukan ARSSI pada masa krisis moneter. Saat itu rumah sakit swasta kesulitan mendapatkan stok obat-obatan. ARSSI dibentuk untuk mencarikan solusi bersama. (*)
Komentar