JAKARTA, KLIKHEALTH – Kepala BPOM Penny K Lukito menuturkan bahwa industri farmasi, kosmetika, dan alat kesehatan menjadi salah satu dari enam industri andalan dalam Rencana Induk Pengembangan Industri Nasional (RIPIN) 2015-2035.
Oleh sebab itu, kebijakan yang digulirkan Pemerintah ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan kosmetika nasional semakin pesat, mengikuti perkembangan tren kosmetika, baik di tingkat nasional maupun internasional.
“Dorongan Pemerintah ini bertujuan agar produk kosmetika nasional dapat memenuhi kebutuhan konsumen di dalam dan luar negeri”, ujar Kepala BPOM RI Penny K Lukito saat membuka seminar dan pameran Indonesia Cosmetic Ingredients (ICI) ke-7 yang di Hall D2 JIEXPO Kemayoran, Senin (03/03).
Dalam seminar itu, turut hadir Dirjen Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan, Maura Linda Sitanggang, Dirjen Industri Kimia Hilir Textil dan Aneka (IKHTA) Kementerian Perindustrian, Panggah Susanto, dan Ketua Umum Perkosmi, Nurhayati Subakat, dan perwakilan- perwakilan pelaku usah kosmetika.
Penny K Lukito juga menyampaikan bahwa perkembangan tren, turut mempengaruhi keberagaman bahan baku kosmetika dan penerapan teknologi tinggi dalam produksi kosmetika.
Untuk itu, ICI 2018 ini diharapkan juga dapat berkontribusi dalam mendukung kosmetika nasional dengan pemanfaatan bahan baku dari dalam negeri yang memiliki daya ungkit untuk kemajuan industri kosmetika nasional.
“Peredaran produk kosmetika yang semakin marak dan beraneka ragam memerlukan kesadaran berbagai pihak terkait untuk mendukung produksi dan peredaran kosmetik yang aman, bermutu dan bermanfaat. Masyarakat sebagai konsumen hendaknya selalu memperhatikan keamanan dan manfaat bagi diri sendiri”, ujarnya.
Pelaku usaha di bidang kosmetika, tambahnya, juga harus memperhatikan adanya regulasi sistem Monitoring Efek Samping Kosmetika yang memiliki dua sisi. Sisi pertama adalah jaminan produsen untuk selalu memastikan bahwa produk kosmetika yang beredar dapat dijamin keamanan dan mutu.
“Sedangkan sisi kedua adalah bagaimana meyakinkan konsumen bahwa produk yang digunakan tidak membahayakan mereka”, ungkap Kepala BPOM menutup sambutannya.(*)
Komentar