JAKARTA, KLIKHEALTH – Kepala BNN RI, Drs. Budi Waseso mengungkapkan bahwa keberhasilan pengungkapan shabu 1, 037 ton sabu pada 7 Februari 2018 merupakan hasil sinergi yang nyata antara BNN, TNI dan Bea Cukai. Dengan keberhasilan bersama ini, pesan yang disampaikan pada para bandar adalah penanganan narkoba di negeri ini tak hanya ditangani oleh BNN atau Polri semata akan tetapi juga dibantu oleh TNI.
Saat memimpin konferensi pers di kantor BNN, Buwas menjelaskan bahwa pada awal bulan Desember 2017 Badan Narkotika Nasional (BNN) mendapatkan informasi adanya penyelundupan Narkotika dalam jumlah besar yang dilakukan oleh jaringan Taiwan dengan cara menggunakan kapal ikan yang diketahui bernama SHUN DE MAN 66 yang masuk ke Indonesia melalui perairan laut bagian Barat Indonesia (samudera Hindia).
“Selanjutnya Badan Narkotika Nasional (BNN) bekerjasama dengan Satgas 115 untuk melakukan pemantauan terhadap kapal ikan bernama SHUN DE MAN 66 di perairan laut bagian Barat Indonesia (samudra Hindia) yang dilakukan oleh Guskamla Armabar TNI Angkatan Laut,” kata Buwas seperti dikutip dari laman bnn.go.id.
Pada tanggal 7 Februari 2018 sekitar pukul 14.00 Wib KRI SIGUROT 864 dibawah kendali Guskamlabar TNI Angkatan Laut dalam rangka Operasi Pamtas Indosin 2018 melakukan patroli laut di perbatasan perairan Indonesia – Singapura telah menangkap kapal ikan berbendara Singapura bernama SUNRISE GLORY yang memasuki wilayah Perairan Indonesia tepatnya di Selat Philip di perairan Batam.
Setelah dilakukan penggeledahan, shabu seberat 1,037 ton berhasil disita. Empat orang tersangka diamankan antara lain Chen Chung Nan, sebagai kapten kapal, Chen Chin Tun sebagai nakhoda kapal, Huang Chin Nan sebagai juru mesin dan Hsieh Lai Fu sebagai juru mesin.
Kepada awak media, Kepala BNN menjelaskan bahwa kapal Sunrise Glory ini telap berkali-kali masuk ke Indonesia. Pada awalnya, informasi yang diperoleh bahwa kapal ini mengangkut shabu 3 ton karena itulah dilakukan pengembangan kasus untuk mencari sisa shabu lainnya.
Saat disinggung asal dari shabu ini, Kepala BNN mengatakan bahwa shabu ini berasal dari Myanmar. Dulu di negeri tersebut tidak pernah ada produksi narkoba, namun hanya mengirim bahan baku ke Tiongkok.
Dengan diungkapnya shabu dalam jumlah yang sangat fantastis ini, Buwas menyebutkan setidaknya ada lebih dari 5 juta anak bangsa terselamatkan dari penyalahgunaan narkoba.
Panglima Armabar, Aan Kurnia mengatakan bahwa kapal pembawa narkoba itu memiliki banyak kompartemen sehingga akan dilakukan pemotongan lebih mendetail untuk mencari kemungkinan adanya barang bukti narkoba lain yang tersisa. (*)
Komentar