JAKARTA, KLIKHEALTH – Saat ini masih ada sebagian masyarakat Indonesia yang belum sepenuhnya peduli menjaga kesehatan. Imbasnya, jumlah penderita penyakit katastropik seperti jantung, gagal ginjal, stroke, diabetes, dan sebagainya, jadi kian bertambah dari waktu ke waktu. Program JKN-KIS pun terkena dampaknya. Padahal penyakit katastropik tersebut sangat mungkin dicegah dengan menerapkan pola hidup sehat yang optimal.
“Kebiasaan tidak sehat yang banyak diadopsi penduduk Indonesia ini harus diubah. Oleh karena itu, kami ingin mengajak masyarakat untuk menjadikan hidup sehat sebagai salah satu prioritas utama. Kami ingin masyarakat menerapkan pola hidup sehat setiap hari atas kesadaran diri sendiri, bukan karena dipaksa,” ujar Direktur Utama BPJS Kesehatan Fachmi Idris saat menghadiri rapat bersama Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, Selasa (13/02), seperti dikutip dari laman bpjs-kesehatan.go.id.
Untuk itu, pihaknya telah menyiapkan sejumlah strategi khusus yang bertujuan mengubah mindset masyarakat bahwa JKN-KIS hanya kebutuhan bagi orang sakit. Salah satunya dengan menggaet generasi muda untuk menjadi role model dan mempopulerkan gerakan hidup sehat di kalangan masyarakat luas. Terlebih, tujuan pembangunan kesehatan bukan hanya untuk memberikan pelayanan kesehatan semata, melainkan juga untuk mencapai derajat kesehatan bangsa Indonesia setinggi-tingginya.
“Justru, menjadi peserta JKN-KIS ketika masih sehat itu keren, karena dengan begitu Anda telah membantu sesama yang membutuhkan. Di era JKN-KIS, kita ingin memberikan pemahaman bahwa pelayanan kesehatan bukan hanya untuk mengobati yang sakit. Kesehatan masyarakat sangat penting untuk meningkatkan produktivitas dan memajukan bangsa. Oleh karena itu, setiap individu harus bertanggungjawab merawat kesehatannya juga,” ucap Fachmi. (*)
Komentar