KLIKHEALTH — Akibat kurangnya asupan gizi, seorang bocah yang tinggal di sebuah rumah kontrakan RT03/RW04, Kelurahan Banuaran, Kecamatan Lubeg, Kota Padang, diduga menderita gizi buruk sejak tiga tahun terakhir.
Akibatnya, bocah malang berusia tujuh tahun yang diketahui bernama Habil itu, hanya bisa terbaring tak berdaya. Bahkan sejak dua bulan terakhir, Habil pun tak bisa duduk dan berdiri, karena tubuhnya sangak kurus dan tidak mau makan.
Sedangkan orangtua, tidak bisa berbuat banyak karena tidak memiliki BPJS. Sebab, sejak delapan tahun tinggal di Padang, keluarga kurang mampu asal Pesisir Selatan yang tinggal di rumah kontrakan tersebut, belum bisa mengantongi kertu keluarga (KK) dan KTP.
“Bagaimana BPJS bisa diurus, KK dan KTP saja saya kami gak punya. Sudah coba urus, tapi gak bisa,” kata Afrizon yang merupakan orangtua Habil saat ditemui wartawan di rumahnya, Selasa, 23 Januari 2018.
Sebagai orangtua, pria berusia 38 tahun itu mengaku sedih melihat kondisi kesehatan anaknya semakin memburuk. Namun peliknya ekonomi, tak tahu lagi harus berbuat apa, kecuali hanya berdoa dan memohon agar ada pihak yang peduli terhadap kondisi kesehatan anaknya.
“Saya gak tahu harus berbuat apa. Dibawa ke rumah sakit uang gak punya. Saya ini keluarga susah. Tinggal saja di rumah kontrakan dengan biaya sewa Rp100 ribu per bulan,” ujar penjual roti keliling itu.
Penyakit yang dialami Habil, lanjutnya, berawal setelah putra keduanya itu menderita kejang-kejang sekitar tiga tahun lalu. Sejak itu, kesehatannya terus menurun. Ia pun pernah membawa Habil ke dokter spesialis saraf, namun tidak rutin.
“Pernah periksa ke spesialis saraf, karena biayanya mahal, makanya pemeriksaan kesehatan Habil ke dokter spesialis saraf itu tidak rutin dilakukan,” bebernya.
Sementara itu, Camat Lubeg Rosail Akhyari, mengaku sudah mendatangi kediaman Habil untuk melihat kondisi kesehatannya. Bahkan, ia pun juga mengajak sejumlah wartawan agar penyakit yang diderita Habil bisa diinformasikan secara luas, sehingga nantinya ada dermawan yang mau mengulurkan tangan untuk Habil.
“Informasi yang saya dapat ada anak-anak diduga gizi buruk itu dari wartawan, namanya Roni. Mendapat informasi itu, saya pun langsung mengajak sejumlah wartawan, termasuk Roni. Mudah-mudahan dengan adanya wartawan yang menginformasikannya secara luas, ada pihak atau dermawan nantinya yang bisa memberikan bantuan kepada anak itu,” ujar Rosail.
Dari pengakuan orangtuanya, sebut Rosail, tiga tahun lalu Habil mengalami step, dan sudah berulang kali melakukan pengobatan alternatif sampai ke spesialis saraf. Sejak dua bulan terakhir, kondisi kesehatan Habil terus menurun dan tidak punya selera makan. Untuk itu, ia belum bisa memastikan apakah Habil mengalami gizi buruk atau tidak.
“Ini belum bisa dikatakan gizi buruk, karena anak ini awalnya mengalami step. Hari ini pihak Puskesmas mungkin treatment medis apa yang bisa dilakukan, karena perkaranya belum bisa dikatakan gizi buruk. Kemudian di samping itu, kami dari Pemko Padang akan mengusahakan melalui dinas sosial agar Habil ini bisa berobat secara baik, karena Habil dan keluarganya ini tidak punya jaminan kesehatan atau BPJS,” ujarnya.
Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang Veri Mulayani yang dihubungi via handphone, belum mengetahui adanya anak diduga mengalami gizi buruk di Kecamatan Lubeg.
“Saya belum tahu, adanya dugaan gizi buruk di Lubeg. Namun, saya akan kirim petugas medis untuk memastikannya. Jika memang, akan segera kami tindaklanjuti,” ujarnya. (*)
Komentar