KLIKHEALTH – Bicara menopouse, selama ini orang tahu hal itu hanya terjadi pada wanita. Ternyata, menopause juga terjadi pada kaum pria. Berikut penjelasannya seperti dikutip dari Buku Pintar, “Keluarga Sehat”.
Istilah menopause pada pria disebut andropause, berasal dari bahasa Yunani, andro, yang berarti pria dan pause yang artinya penghentian. Terjadinya andropause pada pria tidak perlu ditakuti karena merupakan hal alami yang terjadi pada pria seiring dengan bertambahnya usia. Tentu saja andropause pada pria berbeda dengan menopause pada wanita.
Ketika menopause terjadi seorang wanita tidak lagi mengalami menstruasi karena terhentinya ovulasi akibat habisnya sel telur. Pada andropause, sperma masih diproduksi sehingga seorang laki-laki yang telah mengalami andropause tetap bisa berproduksi.
Andropause yang terjadi pada pria lebih ditekankan pada masalah penurunan hormonal, fisik, dan psikis, di mana gejala yang terjadi hampir sama dengan menopause. Pada kasus menopause, hormon estrogen yang bertanggung jawab terhadap masalah kewanitaan berhenti berproduksi, sementara pada andropause hormon testoteron yang bertanggung jawab untuk “kejantanan” masih diproduksi, tetapi mengalami penurunan.
Andropause diperkirakan terjadi pada usia 40-60 tahun, tetapi tak sedikit pria berusia 70 tahun tetap masih aktif dan bergairah tinggi. Gejala-gejala andropause di antaranya depresi, mudah merasa lelah, gairah menurun, merasa sakit dan nyeri, terjangkit gangguan seksual seperti disfungsi ereksi, sulit berkonsentrasi, sulit tidur, tubuh terasa panas dan berkeringat terus-menerus, dan emosi terganggu sehingga mudah marah atau tersinggung.
Penyebab andropause dapat berupa faktor genetik atau dari dalam tubuhnya sendiri. Misalnya jika Anda memiliki penyakit hipertensi, kolesterol tinggi, atau diabetes, andropause bisa lebih cepat terjadi. (*usa)
Komentar