KLIKHEALTH – Tim penanganan wabah campak dan gizi buruk yang telah dibentuk oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Asmat, Papua, hingga kini masih melakukan upaya pencegahan dan pengobatan ke seluruh distrik yang ada di daerah tersebut.
Kabag Humas Pemkab Asmat M Reza A Baadila mengatakan, tim yang sudah dibentuk langsung bergerak ke berbagai titik sasaran untuk melakukan pengobatan dan imunisasi serta pemberian vitamin A dan makanan tambahan bagi balita.
Di Distrik Suator dan Kolf Braza, kata dia, tim melakukan pelayanan kesehatan di sembilan kampung dengan jumlah warga yang terlayani sebanyak 933 anak. Di daerah tersebut, kasus campak hanya ditemukan di wilayah Waganu I (tiga pasien) dan lima orang lainnya dinyatakan suspek campak.
Sementara di Distrik Fayit dan Aswi, tim melakukan pelayanan di 16 kampung, dengan jumlah warga yang mendapat pelayanan kesehatan sebanyak 1.724 orang, 407 orang diantaranya merupakan anak-anak.
“Di lokasi itu ditemukan 101 anak terserang campak, tujuh anak mengalami gizi buruk dan dilaporkan terdapat 22 warga meninggal dunia (satu orang meninggal karena gizi buruk dan sisanya karena terserang campak),” kata Reza beberapa waktu lalu.
Adapun di Kampung Nakai, Distrik Pulau Tiga, lanjutnya, ditemukan 63 anak terserang campak, 101 orang diberikan vaksinasi dan empat anak dirujuk ke RSUD Asmat untuk menjalani perawatan lanjutan. Kemudian di Nakai, juga dilaporkan terdapat empat anak meninggal akibat terserang campak.
Sementara di Kampung Ao, tim memberikan vaksinasi kepada 93 anak. Tidak ada laporan kasus gizi buruk maupun warga yang meninggal di kampung itu. Sedangkan di Kampung Kappi, tiga anak yang terserang campak langsung diberikan pengobatan, 105 anak diberikan vaksinasi dan dua orang anak dilaporkan meninggal akibat terserang campak.
“Tim juga melayani pengobatan bagi 28 anak yang terserang campak di Kampung As dan pemberian vaksinasi bagi 71 orang anak. Di sana, juga dilaporkan terdapat delapan anak yang meninggal akibat terserang campak, dan satu anak mengalami kasus gizi buruk,” bebernya.
Di Kampung Atat, terdapat 53 anak mendapat pengobatan akibat terserang campak, 108 anak diberikan vaksinasi. Jumlah warga (anak-anak) yang meninggal akibat terserang campak di Kampung Atat dilaporkan sebanyak 23 orang dan dua orang mengalami kasus gizi buruk.
Tim yang dibentuk Pemkab Asmat, ungkap Reza, juga melakukan kegiatan pelayanan kesehatan di beberapa distrik lain seperti di Distrik Jetsy dan Distrik Sirets. Di Distrik Jetsy, terdapat 320 anak yang mendapat layanan kesehatan, sebanyak 112 orang diantaranya terserang penyakit campak. Mereka tersebar pada empat kampung.
Adapun di Distrik Sirets, tim melakukan pelayanan pada lima kampung dengan total warga yang terlayani sebanyak 732 anak, 108 orang diantaranya terserang penyakit campak.
“Hingga kini Pemkab Asmat masih melakukan pendataan resmi berapa banyak warga yang meninggal akibat wabah penyakit campak dan kasus gizi buruk di wilayah itu. “Laporan jumlah warga yang meninggal masih dikarifikasi,” pungkas Reza (*)
Komentar