KLIKHEALTH – Orang dengan alergi ayam mungkin mengalami reaksi setelah makan dagingnya atau, terkadang, setelah kulitnya bersentuhan dengan bulu ayam. Meskipun ikan dan makanan laut sering kali menjadi sumber utama alergi makanan, alergi terhadap jenis daging lain lebih jarang.
Kebanyakan orang akan merasakan gejala ringan dan rasa tidak nyaman setelah makan atau menyentuhnya. Namun, beberapa orang mungkin mengalami reaksi parah yang memerlukan perhatian medis.
Dilansir dari laman MedicalNews Today, alergi biasanya melibatkan gejala yang lebih umum, seperti bengkak dan ruam, sedangkan intoleransi melibatkan masalah pencernaan, seperti diare .
Kondisi tidak umum lainnya, yang dikenal sebagai sindrom telur burung, terjadi ketika seseorang makan kuning telur yang kurang matang atau mentah atau menghirup bulu atau partikel dari ayam.
Apakah biasa terjadi?
Reaksi alergi terhadap daging ayam jarang terjadi. Mereka dapat mempengaruhi orang dewasa dan anak-anak. Mereka paling sering terlihat pada remaja, meskipun mungkin dimulai sekitar usia prasekolah.
Alergi terhadap daging ayam dapat terjadi sebagai alergi primer (alergi sejati), atau sebagai alergi sekunder yang disebabkan oleh reaktivitas silang dengan alergi lain, seperti alergi terhadap telur, meskipun ini jarang terjadi .
Gejala
Alergi ayam dapat menyebabkan gejala dengan tingkat keparahan yang beragam. Karena ini adalah kondisi yang jarang, sulit untuk mengatakan reaksi yang paling umum. Namun, orang dengan alergi atau intoleransi daging ayam mungkin mengalami gejala berikut setelah makan atau bersentuhan dengan daging ayam.
Gejala itu yakni batuk, kulit teriritasi, gatal-gatal, tenggorokan yang meradang atau bengkak, lidah atau bibir bengkak, bersin, mual atau muntah. Dalam kasus yang lebih parah, orang mungkin mengalami reaksi alergi berbahaya yang dikenal sebagai anafilaksis.
Gejala anafilaksis meliputi:
kesulitan bernapas
palpitasi jantung
jantung berdebar kencang
penurunan tekanan darah
penurunan kesadaran
Komentar